Minggu, 26 November 2017

Pencegahan Korosi

Korosi adalah musuh utama dari baja. Setelah melalui bebrapa waktu, baja pun akan mengalami korosi. Korosi tersebut berpotensi menghancurkan bangunan yang telah berdiri megah, baik di laut maupun darat. Dalam penggunaan baja, para teknisi lapangan atau produsen baja pun mengakali pengorosian baja dengan beberapa hal, yaitu :
1. Perawatan dengan panas
Kekerasan yang lebih besar adalah sangat penting untuk benda-benda tertentu  yang dibuat dari baja. Yang dimaksud dari kekerasan suatu bahan adalah ketahananannya terhadap bisa atau tidak dimasuki oleh bahan lain. Untuk dapat mencapai kekerasan yang tinggi, maka diperlukan sistim perawatan dengan panas khusus yang disebut ‘pengerasan’ . sebuah benda baru dapat dikuatkan sesudah benda itu diproduksikan.
2. Pengerasan yang mendalam
Pada pengerasan mendalam, benda yang sudah terbentuk, dipanaskan dengan temperature yang cukup tinggi. Kemudian dengan cepat didinginkan; tindakan ini disebut ‘mengejutkan’baja. Pendinginan ini bisa dilakukan di dalam air,minyak atau udara. Benda itu menjadi keras bukan hanya bagian luar saja, tetapi juga intinya menjadi keras benar. Dengan cara ini baja baja menjadi cepat rapuh; berarti baja itu dapat cepat patah. Kita semua paham betapa mudah patahnya ulir mata bor dari baja yang berukuran kecil.
3. Pengerasan permukaan
Untuk peralatan-peralatan tertentu hanya bagian luarnya saja yang harus dikeraskan. Untuk dapat menerima tekanan yang besar, inti benda ini harus tetep lentur. Hal ini dapat dicapai dengan hanya mengeraskan bagian permukaan dari benda tersebut. Pengerasan permukaan dipakai pada poros engkol (crankshaft), kopling akar,cacing,roda cacing, dan gigi cacing.
4. Tempering
Tempering adalah memanaskan baja yang sudah diperkeras dengan temperature yang cukup rendah (180oC), diikuti dengan pendinginan secara perlahan-lahan. Tempering dilakukan dengan tujuan memberikan struktur yang lebih merata pada bahan itu. Lewat proses ini maka baja yang telah diperkeraskan tadi hanya sedikit saja yang diperlunak, tetapi baja itu menjadi tidak begitu rapuh. Karena tempering, produk tersebut menjadi terhindar dari perubahan bentuk (pertambahan isi) sebagai kibat proses pengerasan. Hal ini, terutama ukuran akhir dan semacamnya sangat penting untuk alat pengukur yang tepat seperti caliber.
5. Meningkatkan mutu
Meningkatkan mutu adalah suatu proses  di mana baja pertama-tama dikreskan dahulu, kemudian di tempering dengan suhu yang tinggi. Apabila baja yang diperkeras itu dipanaskan lebih lama dan pada suhu yang lebih tinggi (300 sampai 650oC) dari tempering pada umumnya, maka struktur bahan itu makin merata. Sejalan dengan pertambahan masa pemanasan dan peninggian suhu, kekerasan baja itu menjadi berkurang, akan tetapi kealotan, kemudahan untuk digarap dan terutama ketahanan terhadap benturan menjadi lebih besar. Dengan meningkatkan mutu baja, maka sifat-sifat baja itubisa disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Baja dengan mutu yang sudah ditingkatkan biasanya dipakai untuk aksesori mesin yang dikenai beban berganti-ganti, misalnya per(spring).
6. Cara merawatan permukaan baja
Baja tahan karat tidak memerlukan perlindungan. Semua jenis baja lain jika bersentuhan dengan udara pasti menjadi rapuh (baja itu ‘berkorosi’).
Untuk mencegah terjadinya korosi tersebut, baja harus diberi pelindung. Kalau tidak dilakukan maka lambat laun baja itu akan berkarat dan malah bisa habis sama sekali. Terutama produk baja gilingan – sesudah penghilangan scale – harus dilapisi dengan lapisan karat. Orang (pengguna) dapat melakukan sendiri dengan cara mengolesi produk baja gilingan dengan gemuk, dengan mengecat, atau melapisi produk tersebut.
Bisa juga bahwa pihak pabrik sudah memberikan lapisan pelindung pada produk tersebut. Peralatan rumah tangga biasanya dilapisi dengan email.
Dalam hal ini produk baja tersebut diberi lapisan mengkilap (email).
Metode yang digunakan unutk melindungi suatu benda dari korosi adalah melapisi benda tersebut dengan logam lain yang tidak akan berkarat yang paling banyak dipakai untuk tujuan tersebut adalah
·         Seng (disepuh dengan seng)
·         Timah (isepuh dengan timah)
·         Kromium (disepuh dengan kromium)
·         Alumunium (terutama untuk menghindari korosi pada temperaturtinggi)
·         Melapisi baja dengan aspal

Pipa baja peka terhadap korosi dan pembentukan karat. Korosi dapat terjadi baik di bagian luar maupun bagian dalam dari pipa. Untuk melawan korosi bagian luar antara lain digunakan lapisan aspal pada kedua sisi las tinggi kira-kira 150mm tanpa lapisan. Tetapi bagian ini sudah sudah ada lapisan zat perekat dari primer  sebagai lapisan digunakan gulungan aspal yang diperkuat dengan bahan sintetis. Rol aspal ini dapat digulung pada pipa dengan mesin gulung tangan.Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari, namun dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah dampak negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan elektronik dalam rumah tangga atau kegiatan industri menjadi panjang sesuai dengan yang direncanakan, bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi. Upaya penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya opersional, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industry serta menghemat anggaran pembelanjaan rumah tangga. Berikut contoh pengendalian/pencegahan korosi :
1. Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi.  Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, dan logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom).
2. Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda.  Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi.  Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan)sehingga terlindungi, selama logam pelindungnya masih ada / belum habis.
3. Membuat alloy atau  paduan logam yang bersifat tahan karat,
 Misalnya besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).
4. Pengecatan.
Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
5. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk.
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
6. Pembalutan dengan Plastik.
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
7 Tin Plating
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode.
8. Galvanisasi
Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode.
9. Cromium Plating
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis.
10. Sacrificial Protection
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut.

Daftar Pustaka
-http://ratihkumalachachae.blogspot.co.id/2011/12/mengenal-korosi-dan-akibatnya-serta.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Praktikum Bahan Bangunan Laut] Pekan ke-6 Kelompok 1 – Muhammad Hilman Riza (15516016) : Uji Tarik Baja

Kamis, 9 November 2017 : Praktikum 6 BBL UJI TARIK BAJA Tujuan: ·         Menentukan hubungan tegangan dan regangan ·      ...