Dari segi bentuk, plat baja memiliki dua
jenis, plat lembaran (sheet) dan plat gulungan (coil). Sedangkan dari segi
pembuatan juga terbagi dua, yakni plat lembaran/gulungan canai panas (hot
rolled) dan plat lembaran/gulungan canai dingin (cold rolled). Di pasaran, plat
lembaran/gulungan canai panas (hot rolled) biasanya disebut ‘baja hitam’
sedangkan yang canai dingin disebut ‘baja putih’. Untuk plat kapal masih
digolongkan ke ‘baja hitam’, namun karena peruntukannya sebagai bahan pembuat
lambung kapal, maka plat jenis ini memerlukan penanganan produksi yang
berbeda. Permukaan plat juga masih dibagi dua kategori, yakni permukaan
halus dan permukaan bergelombang. Yang permukaannya bergelombang biasanya
disebut plat bordes, yaitu memiliki pola garis tertentu di atas permukaannya.
Contoh pemakaian plat bordes misalnya pada tangga atau pijakan di halte busway
TransJakarta.
Plat baja lembaran canai panas (hot rolled
plate) memiliki ketebalan dan ukuran yang berbeda. Namun, umumnya yang diproduksi
secara massal oleh produsen adalah ukuran mulai dari 2 mm sampai dengan 50 mm.
Aplikasi:
Hot rolled plate dapat diaplikasikan sebagai
base plate, pengaku pada sambungan kontruksi besi baja, material pembuat kapal,
tabung, karoseri kendaraan dan lain sebagainya.
Bahan Baku dan Proses Produksi :
Bahan baku hot rolled plate adalah berupa
slab yang sudah mengandung unsur pemrosesan kimia sesuai standar. Slab
dimasukan ke dalam reheating furnace untuk proses pembakaran (peleburan).
Setelah selesai maka dilanjutkan dengan proses descaling dan dimasukan ke dalam
rolling mill.
Daftar Pustaka :
-http://steelindonesianews.com/detail.asp?id=1622
Tidak ada komentar:
Posting Komentar