Mengidentifikasikan
perkiraan material bangunan di sekitar kampus ITB adalah suatu hal yang
mainstream dilakukan oleh mahasiswa Teknik Kelautan ITB. Oleh karena itu,
kucari tempat yang sering dikunjungi oleh warga Bandung dan kuperkirakan
material yang digunakan bangunan tersebut. Dan akhirnya kutemukanlah tempat
yang orang jarang pikirkan tentang kemegahan bangunan tersebut, Cihampelas Walk. Berdasarkan survey singkat di bangunan tersebut, kuasumsikan persentase
material-material yang digunakan bangunan tersebut adalah :
1. Beton
2. Besi
Tulangan
3. Kaca
4. Fiberglass
Saat
mengidentifikasikan bahan-bahan yang digunakan untuk membangun gedung Cihampelas Walktersebut, pribadi kuteratrik dengan dua material yaitu fiberglass dan kaca.
Fiber Glass
Fiberglass
adalah jenis plastik yang diperkuat oleh serat gelas (Glass-Fiber Reinforced
Plastic). Ada juga plastik yang diperkuat oleh serat karbon (Carbon-Fiber
Reinforced Plastic). Serat-serat yang digunakan disusun dengan secara acak,
lalu diratakan menjadi lembaran atau disusun menjadi sebuah rangka. Dan
biasanya bahan tersebut digunakan untuk sebagai frame sebuah kendaraan, misal
kapal, atau untuk alat rumah tangga, misal tangki air.
Bahan-Bahan
Fiberglass
Resin
Resin adalah
bahan kimia cair yang sedikit kental. Dalam pembuatan fiberglass umumnya
digunakan resin bening.
Katalis
Katalis
merupakan cairan yang berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan fiber.
Kalsium
Karbonat
Kalsium
Karbonat berbentuk bubuk putih yang digunakan untuk mengentalkan adonan
fiberglass.
Met
Met adalah
bahan serat kaca yang digunakan untuk memperkuat adonan fiberglass saat akan
dicetak.
Kobalt
Kobalt
adalah bahan kimia cair yang berfungsi untuk merekatkan adonan dengan met dan
mempercepat pengerasan fiber.
Wax
Wax digunakan
untuk melicinkan cetakan agar hasil cetakan tidak merekat dan mudah dilepas.
Cara Pembuatan
Bahan :
1. Met (tipe
455 atau 450)
2. Resin
(yukalac 1560)
3. Katalis
4. Kobalt N 103
Alat :
1. Kuas 4"
2. Roll Fiber
3. Scrap
4. Film
Plastik (0.15 mm)
Perbandingan
Campuran :
Untuk setiap
1m2 dengan ketebalan 0.3 mm, membutuhkan bahan-bahan:
1. Met = 0.48
kg
2. Resin =
1.59 kg
3. Katalis =
0.01 lt
4. Kobalt =
0.25 kg
Proses :
1. Resin,
katalis, dan kobalt dicampur sesuai dengan takaran.
2. Gelar film
plastik sebagai alas, letakan di atas permukaan yang rata.
3. Letakkan
met (serat fiber) di atas plastik
4. Kuaskan
campuran No.1 diatas serat fiber, sambil ditekan-tekan agar serat fiber menyatu
dengan campuran No.1 (tanda sudah menyatu serat fiber sudah tidak kelihatan
lagi).
5. Letakan
kembali plastik film diatasnya.
6. Roll dengan
roll fiber.
7. Bila sudah
benar-benar menyatu , diratakan dengan scrap (buat scrap permukaannya rata,
dengan bahan dari papan tebal 0.5 cm atau gunakan scrap untuk sablon), sampai
gelembung udara benar-benar tidak ada.
8. Letakkan
diatas permukaan seng (sebagai cetakan).
9. Letakkan
kembali seng dan tekan dengan alat pemberat diatasnya.
Setelah proses
nomor satu hingga tujuh selesai tunggu selama 1 jam. Kemudian angkat seng dan
lepaskan film plastik. Gelas fiber sudah selesai, untuk pewarnaan, dapat
ditambahkan pewarna untuk fiber.
Daftar Pustaka
http://www.struktur-rumah.com/2008/06/cara-membuat-atap-fiber.html
Kaca
Kaca adalah
amorf (non kritalin) material padat yang bening transparan. jenis yang paling
banyak digunakan selama berabad-abad adalah jendela dan gelas minum.
Bahan-Bahan
Kaca
Pasir
Pasir yang
digunakan dalam membuat kaca adalah kuarsa yang sangat murni dan kandungan besi
dalam pasir tersebut tidak boleh melebihi 0.45% untuk barang gelas pecah atau
0.015% untuk kaca optik.
Soda
Soda ini bisa
didapatkan dalam soda abu padat (Na2CO3).
Feldspar
Feldspar
memiliki kandungan alumina yang dapat menurunkan titik cair kaca dan
memperlambat terjadinya devitrifikasi.
Borax
Borax
merupakan alat perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan BxOx kepada
kaca.
Kerak Garam
Kerak garam
digunakan sebagai perawis tambahan pada pembuatan kaca.
Kulet
Kulet adalah
kaca hancuran yang dikumpulkan dari barang-barang bekas.
Langkah Umum
Pembuatan Kaca
1. Transportasi
bahan baku ke pabrik.
2. Pengaturan
ukuran bahan baku.
3. Penimbunan
bahan baku.
4. Pengangktan,
penimbangan, dan pencampuran bahan baku dan pemuatannya ke tanur kaca.
5. Pengolahan
bahan bakar untuk mencapai suhu yang diperlukan.
6. Reaksi
pembentukkan kaca di dalam tanur.
7. Penghematan
kalor melalui regenrasi dan rekuparasi.
8. Pembuatan
bentuk produk kaca.
9. Penyaringan
produk kaca.
10. Penyelesaian
produk kaca.
Reaksi Kimia
Yang Terjadi
Reaksi kimia yang terlihat dalam pembuatan kaca dapat diringkas
sebagai berikut (Austin, dkk. 2005) :
Na2CO3 + aSiO2 → Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 → CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 → Na2O.cSiO2 + SO2 + SO3 + CO
Reaksi yang terakhir ini dapat berlangsung seperti pada persamaan
berikut (Austin, dkk. 2005) :
Na2SO4 + C → Na2SO3 + CO
2Na2SO4 + C → 2Na2SO3 + CO2
Na2SO3 + cSiO2 → Na2O.cSiO2 + SO2
Daftar Pustaka :
-Ege, Seyhan. 1984. Organic Chemistry. Kanada: DC Heath and
Company.
-Keenan, Charles
W., dkk. 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
-Purba, Michael.
2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
-Vogel and Suehla,
G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.Alih
bahasa L.Setiono dan AH Pudjaatmaka. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar